Rabu, 27 Maret 2019

Simak Temuan PUPR: Ada 40% Rumah Subsidi yang Tak Layak Huni

Pemerintah waktu ini tengah menyurvei implementasi program sejuta rumah yang sudah terwujud sejak mulai April 2015 kemarin. Hasil dari monitoring yang waktu ini tengah berjalan itu, diketemukan beberapa aduan dari costumer tentang rendahnya mutu rumah bersubsidi.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengemukakan, hasil dari monitoring yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan bersama dengan Pusat Pengendalian Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) , ada seputar 30-40% rumah bersubsidi yang sudah akad credit tak di huni oleh pembelinya.

Baca Juga : Harga Pagar Besi

" Ada penemuan, jika banyak rumah bersubsidi yang tak di huni, lumayan besar memang, 30-40%. Serta sewaktu diwawancara penghuninya, mengapa tak di huni sebab tempat tinggalnya tak pantas buat di huni. Khususnya buat air bersih serta listrik, " tukasnya dalam sambutan pada acara sarasehan di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (21/8/2017) .

Angka 30-40% sendiri datang dari keseluruhan rumah subsidi yang sudah dialirkan. Bila dihitung dari jumlahnya unit rumah subsidi yang sudah dialirkan sampai waktu ini sekitar 504. 079 unit, jumlahnya rumah subsidi yang gak di huni oleh pemiliknya itu bermakna menggapai 150. 000 sampai 200. 000 unit rumah.

" Kita paham bersama dengan, ada gosip mutu bangunan rumah bersubsidi. Walaupun Presiden udah bertandang ke lapangan serta menjelaskan senang ke lokasi-lokasi, tetapi yang dikatakan Menteri PUPR berulang-ulang, ada banyak mutu perumahan warga pada rumah subsidi. Seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi listrik sering tak bisa perhatian, " papar Lana.

Artikel Terkait : Harga Susu

Oleh karena itu, waktu ini katanya pihaknya tengah membuat team pelajari mutu rumah bersubsidi itu, sekaligus juga membuat standard atau patokan minimal rumah bersubsidi yang penting dibikin pengembang. Pemerintah akan menjatuhkan sangsi pada pengembang yang bermain-main dengan rumah subsidi.

Ketetapan itu bakal diaplikasikan, mengingat pembangunan rumah bersubsidi beberapa memakai dana APBN.

" Kita kembali rumuskan rincian tehnis rumah subsidi yang bisa diperlukan buat bangun rumah, kelak mesti sesuai sama. Oleh karena itu bakal ada ketetapan berkenaan material, konstruksi technologi serta mengawasi harga tanah buat MBR supaya tak naik, " tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar