Rabu, 27 Maret 2019

Banyak Rumah Rp 100 Jutaan di Pinggir Jakarta, Berapa Cicilannya? Simak Ulasanya

Pemerintah tengah menggenjot program 1 juta rumah dengan menggerakkan perumahan buat warga punya penghasilan rendah (MBR) . Akhirnya saat ini banyak pengembang yg membuat perumahan subsidi di lokasi pinggir Jakarta.

Sekarang di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, tengah dihelat pameran perumahan Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017 dari 11 Agustus sampai 20 Agustus 2017. Di pameran ini ada cukuplah beberapa pilihan perumahan yg cukuplah murah.

Dari 201 booth yg ada, seputar 84 booth adalah perumahan privat MBR. Harga yg di tawarkan buat rumah bersubsidi seputar Rp 110 juta s/d Rp 140 juta-an. Di harga itu berapakah lebih kurang angsuran perbulan yang wajib dibayarkan?

Baca Juga : Harga Tangki Air

detikFinance menghimpun sejumlah data perumahan MBR dari pameran IPEX 2017. Tersebut datanya :

1. Gardenia City II

Perumahan ini bertempat di Jl Raya Sukatani Tambelang Desa Sukamulya, Sukatani, Cikarang. Rumah yg di tawarkan miliki type 36/60 di harga jual Rp 141 juta. DP yang wajib dibayarkan sebesar Rp 7 jutaa, akan tetapi pengembang memberi dikon Rp 5 juta hingga keseluruhan DP-nya Rp 2 juta-an.

Optimal KPR yg dijamin konsumen sebesar Rp 133, 9 juta. Buat cicilan 10 tahun kreditnya Rp 1, 4 juta per bulan, 15 tahun Rp 1, 08 jut serta Rp 20 tahun Rp 901 beberapa ribu.

2. Savana Alam Serpong 2

Perumahan ini miliki type 36/60 di harga jual Rp 148, 5 juta. Uang muka yang wajib dibayarkan sebesar Rp 8 juta. Dengan maksimal credit Rp 140, 5 juta kemungkinan cicilan saat 10 tahun sebesar Rp 1, 49 juta per bulan, 15 tahun Rp 1, 11 juta per bulan serta 20 tahun sebesar Rp 927 ribu per bulan.

3. GRYA Elok

Perumahan ini bertempat di Ciseeng, Bogor. Buat rumah bertipa 24/60 di perumahan ini labeli seharga Rp 132 juta. Uang mukanya sebesar Rp 6, 6 juta, itu mempunyai arti plafond KPRnya raih Rp 125, 4 juta-an.

Artikel Terkait : Harga Wallpaper Dinding

Buat perhitungan kemungkinan kreditnya terdiri jadi 4 pilihan, periode waktu 5 tahun sebesar Rp 2, 36 juta perbulan, 10 tahun sebesar Rp 1, 33 juta per bulan, 15 tahun sebesar Rp 991 ribu per bulan serta 20 tahun sebesar Rp 827 ribu per bulan.

Tidak cuman ke-tiga perumahan itu, ada banyak kembali pengembang-pengembang yang lain di pameran ini yg tawarkan rumah murah di pinggir Jakarta.

Tersebut sejumlah lokasi rumah murah yg dipasarkan dalam pamerah rumah di JCC. Seperti Green Permata di Cikarang, Griya Srimahi Indah di Kabupaten Bekasi, Pesona Indonesia Cilejit di Kabupaten Tangerang, Griya Budiman Asri di Karawang, Puri Kencana di Cikande Kabupaten Serang, Puri Serasi di Parung Panjang, Primavera Residenance di Cibinong, Kabupaten Bogor, Griya Artha Sepatan Kabupaten Tangerang, Nirwana Bojong Residence, serta banyak yang lain.

Simak Temuan PUPR: Ada 40% Rumah Subsidi yang Tak Layak Huni

Pemerintah waktu ini tengah menyurvei implementasi program sejuta rumah yang sudah terwujud sejak mulai April 2015 kemarin. Hasil dari monitoring yang waktu ini tengah berjalan itu, diketemukan beberapa aduan dari costumer tentang rendahnya mutu rumah bersubsidi.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengemukakan, hasil dari monitoring yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan bersama dengan Pusat Pengendalian Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) , ada seputar 30-40% rumah bersubsidi yang sudah akad credit tak di huni oleh pembelinya.

Baca Juga : Harga Pagar Besi

" Ada penemuan, jika banyak rumah bersubsidi yang tak di huni, lumayan besar memang, 30-40%. Serta sewaktu diwawancara penghuninya, mengapa tak di huni sebab tempat tinggalnya tak pantas buat di huni. Khususnya buat air bersih serta listrik, " tukasnya dalam sambutan pada acara sarasehan di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (21/8/2017) .

Angka 30-40% sendiri datang dari keseluruhan rumah subsidi yang sudah dialirkan. Bila dihitung dari jumlahnya unit rumah subsidi yang sudah dialirkan sampai waktu ini sekitar 504. 079 unit, jumlahnya rumah subsidi yang gak di huni oleh pemiliknya itu bermakna menggapai 150. 000 sampai 200. 000 unit rumah.

" Kita paham bersama dengan, ada gosip mutu bangunan rumah bersubsidi. Walaupun Presiden udah bertandang ke lapangan serta menjelaskan senang ke lokasi-lokasi, tetapi yang dikatakan Menteri PUPR berulang-ulang, ada banyak mutu perumahan warga pada rumah subsidi. Seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi listrik sering tak bisa perhatian, " papar Lana.

Artikel Terkait : Harga Susu

Oleh karena itu, waktu ini katanya pihaknya tengah membuat team pelajari mutu rumah bersubsidi itu, sekaligus juga membuat standard atau patokan minimal rumah bersubsidi yang penting dibikin pengembang. Pemerintah akan menjatuhkan sangsi pada pengembang yang bermain-main dengan rumah subsidi.

Ketetapan itu bakal diaplikasikan, mengingat pembangunan rumah bersubsidi beberapa memakai dana APBN.

" Kita kembali rumuskan rincian tehnis rumah subsidi yang bisa diperlukan buat bangun rumah, kelak mesti sesuai sama. Oleh karena itu bakal ada ketetapan berkenaan material, konstruksi technologi serta mengawasi harga tanah buat MBR supaya tak naik, " tukasnya.

Banyak Rumah Subsidi Tak Layak Huni, Menteri PUPR Bentuk Tim Pengawas Berikut Cuplikanya

Hasil dari hasil Ditjen Pembiayaan Perumahan serta Pusat Pengaturan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) , ada kira-kira 30-40% rumah bersubsidi yang udah akad credit tapi gak ditempati oleh pembelinya.

Gak dihuninya rumah itu sebagian besar karena sebab mutu rumah yang minor alias gak pantas huni, serta belum terdapatnya infrastruktur basic seperti listrik, air sampai aksesibilitas jalan yang baik ke arah tempat.

Baca Juga : Harga Kosmetik Make Up

Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengutarakan, untuk memberi respon hasil itu pihaknya akan membuat team pelajari mutu rumah bersubsidi. Sejauh ini pengawasan cuma dijalankan oleh bank penyalur subsidi, tapi pemerintah jadi penyuplai subsidi katanya akan juga turut serta.

" Ini telah kami bikin sistem pengawasan. Sesudah pengalaman yang kami terima, saya anggap kita mesti turun tangan pula, sebab ini tersangkut uang dari negara, saya pula mempunyai tanggung jawab, " ujarnya waktu dijumpai di celah acara Komunitas Nasional Daya Saing Infrastruktur di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (22/8/2017) .

Artikel Terkait : Harga Kusen Aluminium

Team ini sendiri akan dibuat lewat Ketetapan Menteri PUPR yang akan usai dalam tempo dekat. Sekalian bikin standard atau patokan minimal rumah bersubsidi yang wajib dibikin pengembang, dan peraturan sangsi terhadap pengembang yang bermain-main dalam mendirikan rumah subsidi.

" Saat ini saya memohon dicek dahulu, sebelum jadikan Permen. Awal kalinya kan diserahkan pengawasannya ke Bank. Saya fikir memang, sesudah di Riau tempo hari, saya mesti turun. Saat ini telah disediakan sistem (pengawasannya) , tolong dicek dahulu implementasi di lapangan, jalan ataukah tidak dengan sistem itu, " tuturnya.

Berikut Hukuman Bagi Pengembang yang Bangun Rumah Subsidi Tak Layak Huni

Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membuat team pelajari yg akan memonitor kwalitas rumah subsidi. Team ini di isi oleh perbankan, asosiasi, Pusat Pengurusan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) , Cipta Karya, Balitbang untuk melalukan penelusuran.

Aturan pengawasan ini sendiri akan dirapikan dalam Ketentuan Menteri PUPR yg waktu ini tengah diatur.

" Kita telah melakukan penyelarasan dengan asosiasi pengembang dari mulai awal ketika mereka akan bangun perumahan sejahtera bersubsidi. Bagaimana design, rencana serta dokumen perizinannya, " kata Direktur Pelajari Pemberian Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Perumahan, Arvi Argyantoro dalam jumpa wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/8/2017) .

Baca Juga : Harga Paving Block / Conblock

Dengan berjalannya waktu, pemerintah ikut tengah membuat revisi Ketetapan Menteri perihal kwalitas serta standard bahan bangunan yang wajib dipakai.

" Lantaran ada sejumlah technologi perumahan yg lebih advance kembali. Kita masukan beberapa bahan yg lebih advance. Karenanya untuk jamin kwalitas. Lantaran MBR ikut merupakan costumer. Kemudian, Pemda dapat berikan pengakuan kalau itu telah pantas peranan, baru bank dapat akad terhadap costumer, " tuturnya.

Artikel Terkait : Harga Kitchen Set Minimalis

Pemerintah sendiri waktu ini tengah menyatukan lis anggota pengembang yg terhimpun dalam asosiasi pengembang di semuanya Indonesia. Pemerintah ikut udah minta terhadap tiap-tiap asosiasi pengembang membina anggotanya. Apabila pengembang didapati gak dapat menunaikan kewajibannya dalam melakukan perbaikan kwalitas bangunannya, karena itu haknya dalam mendirikan rumah subsidi bakalan dicabut.

" Kelak, disaat pengembang bangun perumahan serta ada aduan orang, kami akan memohon pengembang itu menindaklanjuti. Andaikan pengembang itu tdk dapat penuhi kewajibannya, itu yg mengenai sangsi. Peluang tdk dapat turut kembali dalam program perumahan subsidi untuk orang, " tukas Lana.

Pemerintah Gandeng BNI Salurkan Subsidi Rumah Murah Bagi MBR SImak Selengkapnya

Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi salah satunya bank yg mengalirkan layanan subsidi beda bunga (SSB) . Penyaluran SSB ini adalah kali pertamanya buat BNI, yg awal mulanya mengalirkan subsidi FLPP.

Pada babak pertama ini bakal dikasihkan buat kurang lebih 15. 000 unit rumah pribadi buat penduduk punya penghasilan rendah (MBR) sampai akhir tahun ini. Melalui SSB, karena itu pemerintah memberi perlindungan dengan mensubsidi bunga KPR hingga penduduk terus dapat mencicil dengan bunga 5% selama tahun tenor berjalan.

Baca Juga : Harga Kanopi Minimalis Baja Ringan

Direktur Usaha Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo mengemukakan, oleh karena ada layanan SSB ini, bakal makin banyak golongan MBR yg miliki akses pada pembiayaan perumahan murah.

" Tersedianya rumah yg bisa dijangkau daya beli penduduk punya penghasilan rendah adalah prioritas nasional sekarang ini, kami mengharap BNI akan jadi sisi dari jalan keluar atas tersedianya rumah itu, " tuturnya dalam penandatanganan PKS dengan Kementerian PUPR di Kantor BNI Pusat, Jakarta, Rabu (30/8/2017) .

Sesaat Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti mengemukakan, ikutnya BNI mengalirkan SSB bakal memberi tambah banyak peluang buat penduduk buat mendapat layanan pembiayaan beli rumah pertama.

" Kita pula perlu edukasi penduduk buat beralih paradigmanya pada credit konsumtif, tetapi berubah menjadi punyai rumah dahulu daripada punyai mobil lux dan seterusnya, " jelasnya dalam peluang yg sama.

Mengenai project tempat tinggal yg wajar mendapat SSB merupakan rumah berharga jual kurang lebih Rp 123 juta per unit, serta apartemen atau rumah susun yg berharga jual Rp 320 juta per unit.

BNI pula memberi keringanan buat penduduk punya penghasilan rendah supaya dapat terhubung pembiayaan dengan uang muka di mulai dari 1% serta bunga Credit Pemilikan Rumah (KPR) /Credit Pemilikan Apartemen (KPA) sebesar 5%. Credit itu pula dikasihkan buat cicilan terus saat 25 tahun, tambah lebih mudah dari KPR komersial.

Artikel Terkait : Harga Pasir Bangunan 1 Colt / 1 Truk

SSB cuma dikasihkan pada pekerja terus yg miliki pendapatan maksimum Rp 4 juta per bulan, buat pembelian rumah bersubsidi. SSB pula dikasihkan pada pekerja terus yg miliki pendapatan maksimum Rp 7 juta per bulan, buat pembelian apartemen bersubsidi.

Seperti didapati, untuk meringankan penduduk terhubung pembelian rumah murah, pemerintah udah menyiapkan pelbagai pola program salah satunya mencakup Layanan Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) , Subsidi Beda Bunga (SSB) , serta Subsidi Perlindungan Uang Muka (SBUM) .

Karena Pemerintah Siapkan Aturan Agar Rumah Subsidi Lebih Layak Huni

Pemerintah lewat Kementerian PUPR siap menerbitkan ketentuan berkaitan penambahan kualitas rumah subsisdi yang dibuat. Sekarang Kementerian PUPR tengah mengerjakan ulasan berkaitan Kepmen Kimpraswil Nomer 403 Tahun 2002 yang mengendalikan arahan umum mendirikan rumah simpel sehat.

Ulasan ini dilaksanakan bersama-sama bank-bank penyalur subsidi, developer serta stakeholder yang lain untuk membuat rating perumahan dengan jadikan satu diantaranya perumahan MBR yang dipandang baik dengan cara benchmark.

Baca Juga : Harga Helm INK

" Jadi kita pengin sempurnakan itu, dalam rencana standard mendirikan rumah wajar huni. Jadi siapa lantas yang mendirikan rumah mesti punya standard itu, " kata Dirjen Penyediaan Perumahan, Sjarief Burhanuddin kala dijumpai di Kemendagri, Jakarta, Kamis (28/9/2017) .

Antara lainnya standard yang wajib disertai nanti yakni dengan sediakan kualitas air bersih jadi kepentingan basic yang menghuni rumah bersubsidi. Soal ini mempunyai tujuan berikan arahan pembangunan rumah yang wajar huni.  Terkecuali itu, standard bangunan fisik rumah bersubsidi kelak akan beralih dari yang awal mulanya di mengatur dalam Ketentuan Menteri Permukiman serta Prasarana Lokasi jadi Aturan Menteri PUPR.

" Sejalan dengan perubahan waktu serta tuntutan warga, karena itu Permen itu tengah kita kupasan serta revisi. Tujuannya biar untuk mengerjakan penguatan pembangunan perumahan utamanya untuk MBR. Lebih ke pendekatan kelayakan huni. Tidak saja pada faktor bangunan tetapi ada perasaan nyaman, " tukasnya.

Artikel Terkait : Harga Granit Marmer

" Yang beralih lebih pada, perasaan nyaman seperti berfungsinya PSU, ada plafon, dinding diplester, lantainya tdk beton kasar tetapi telah lebih licin, serta sykur-syukur dapat keramik. Jadi rumah yang dibuat ke depan itu tdk sekedar jadi fisik, tangguh dengan cara keselamatan serta keamanan tetapi ada juga perasaan nyaman tempati rumah itu, " tuturnya.

Dikehendaki proses kupasan serta revisi Kepmen Kimpraswil Nomer 403 Tahun 2002 ini dapat selekasnya tuntas tahun ini hingga dapat diimplementasikan dalam tempo dekat.

" Saat ini masihlah tinjauan tekhnis. Moga-moga tahun ini telah tuntas, " tukas ia.

Sudah Dibantu Pemerintah, Masih Banyak MBR Sulit Beli Rumah Simak Ulasanya

Pemerintah mempunyai sejumlah sistem pembiayaan perumahan berbentuk subsidi pada penduduk punya penghasilan rendah (MBR) . Salah satunya Sarana Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) , Subsidi Beda Bunga (SSB) , serta Pemberian Uang Muka (BUM) .

Akan tetapi, biarpun telah banyak mengalirkan pemberian subsidi perumahan sejak mulai program-program pembiayaan itu di luncurkan, terdapat banyak penduduk yang ada masalah memperoleh akses pembiayaan itu.

Baca Juga : Harga Galvalum Dan Seng Gelombang

" Biarpun lantas tetap telah banyak sistem pembiayaan perumahan yang di luncurkan, namun tetap ada sejumlah besar penduduk yang belum bisa terhubung sistem pembiayaan itu, " kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti dalam acara Lokakarya di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (2/10/2017) .

Lana menyebutkan, hal semacam itu hingga sampai saat ini tetap berubah menjadi pekerjaan rumah yang gak kunjung usai. Lebih dengan angka backlog yang cukuplah tinggi, raih 11, 4 juta unit rumah.

" Kita tetap punyai tanggung jawab yang besar buat pastikan kalau penduduk itu hidup sejahtera serta tinggal di rumah serta lingkungan pemukiman yang sehat, aman, juga terus terusan, " ujarnya.

Mengenai penduduk yang tetap susah memperoleh akses pembiayaan ini ujarnya terutamanya yang termasuk juga category pekerja informal. Pendapatannya yang tak masih bikin mereka susah buat menebus beberapa syarat memperoleh akses pembiayaan itu.

" Terlebih yang kerja disektor ekonomi yang informal, semisalnya pedagang kaki lima, petani, nelayan, lantas pekerja rumah tangga, supir ojek, tukang bakso, selalu pekerja honorer seperti office boy dsb, " ujarnya.

Artikel Terkait : Harga Genteng

Sebab itu sekarang pemerintah tengah meluncurkan satu sistem pembiayaan baru buat MBR category pekerja informal yang diberi nama pembiayaan mikro perumahan. Dalam sistem ini, pekerja informal itu bisa dibantu pembiayaan maksimum Rp 50 juta dengan waktu utang dibatasi 5 tahun buat bangun rumah tumbuh, atau melakukan renovasi rumah tumbuh.

" Jadi ada 16 propinsi yang akan kita kerjakan di tahun ini, ialah di Sumut, Kepri, Jambi, Sumsel, Lampung, Bengkulu, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalsel, Gorontalo, Sulsel serta Sultra serta Maluku, " pungkas Lana.